Indonesia Dukung Application Robotic and Drone pada Sidang AIWGAF ke 6 di Bangkok

By Abdi Satria


nusakini.com-Bangkok --  Sidang ke-6 ASEAN India Working Group on Agriculture and Forestry hari ini dilaksanakan di Bangkok, Thailand. Delegasi RI yang mengikuti sidang kali ini dipimpin oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, BPPSDMP Dr. Idha Widi Arsanti. Tim Kementan dalam sidang tersebut mengangkat beberapa issue strategis sebagaimana disampaikan dalam materi yang akan didiskusikan bersama-sama ASEAN Member Countries (AMS) lainnya. india sebagai donor dan Co Chair dari Vietnam menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand atas kesediaan menjadi tuan rumah. 

Dr. Idha W. Arsanti saat pertama kali dibuka diskusi oleh Co Chair dari Vietnam Nguyen Anh Minh menyampaikan bahwa Indonesia mengusulkan 2 (dua) proposal berjudul 1) Workshop on The Role of Agricultural Workers in Dissemination on Agricultural Innovation yang akan dilaksanakan pada bulan September 2019; dan 2) Improving role of Youth in Agriculture Development in the Era Industry 4.0 and Strengthening ASEAN India Cooperation through Research and Training yang diusulkan dilaksanakan di tahun 2020. 

Judul ini sejalan dengan usulan India yang diangkat dan kemudian disetujui oleh beberapa negara utamanya terkait dengan Aplication on Robotic and Drone dan Functional Food. Selain itu disampaikan juga 1 (satu) usulan lain dengan menawarkan India untuk hadir pada perhelatan PENAS yang akan dilaksanakan di Sumatera Barat pada tahun 2020.

Ir. Erlita Adriani, MBA pada pertemuan ini juga melakukan komunikasi dengan beberapa negara seperti Vietnam, Laos dan Myanmar untuk menginfokan undangan informal untuk ketiga negara tersebut menjadi observer pada Global Research Alliance Council Meeting ke-9 yang akan dilaksanakan pada 6-7 Oktober 2019 mendatang di Denpasar, Bali.

Dalam kesempatan lain Dr. Ade Candradijaya, Kepala Biro KLN, Kementan menyampaikan bahwa keunggulan India dibidang teknologi perlu dimanfaatkan dengan baik, dan dalam pertemuan ke-6 ini Indonesia mengharapkan hasil yang lebih kongkrit, ungkapnya. Dr. Prama Yufdy, Sekretaris Balitbangtan menambahkan bahwa kerjasama dalam bidang teknis dengan India dalam 2 (dua) bulan terakhir ini terus didorong utamanya untuk pinang dan juga terkait pertanian integrasi ZNBF (Zero Natural Budget Farming).

Kedua kegiatan yang diangkat dari Kementan ini bersinergi dengan tujuan strategis Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam untuk mendorong Agriculture 4.0 di Indonesia, demikian Idha W. Arsanti menutup pernyataannya. (Penulis: tim AIWGAF Kementan)